Rabu, 07 September 2011

Surat Perpisahan

Dear Yulianawati


Kata - kata yang ini ingin ku kirimkan pada mu, ku ingin kau membacanya.
Walau Akhirnya aku tahu, ini takkan mungkin sampai ke tangan mu. Tapi lihatlah, ini tetap ku tulis, untuk mu. Kau yang mungkin berbahagia dengan kekasih baru mu itu







Aku tetap terkenang dengan peristiwa yang satu itu, kau datang bersama kekasih baru mu itu, kau begitu bahagia saat berjalan berduaan dengannya menghampiriku. Wow ! Aku seolah tak percaya bertemu dengan mu malam itu. Kau yang ku cintai malah datang di hadapan ku membawa kekasih mu itu
Tentu saja kau takkan tahu rasanya berdiri di posisiku pada malam itu, kau takkan mungkin ku beritahu sakitnya. Aku ingin kau bahagia, tapi bukan kebahagiaan macam ini, kebahagiaan yang mengorbankan perasaan ornag lain.


Aku tinggalkan kau malam itu, ku tinggalkan kau berdua dengannya.
Tak ada sapaan lagi, tak ada pamitan. Hanya sepatah kata darimu yang menutup perjumpaan kita malam itu, 26 Juni 2010. " Kau Mati Saja !! " atau dalam bentuk tidak bakunya, " Ko Mati Saja !! "
Hmm.... Pantaskah kalimat itu ku anggap sebagai kalimat penutup ?
Ya, biarlah, mungkin satu - satunya hal yang belum sempat kuberikan sisa nyawa ku saja, kematian ku.



Tapi aku masih tetap percaya, kau takkan pernah menemukan orang yang lebih gila dariku. Sekedar mempertahankan cintanya saja.


" Kamu itu kekasihku yang pertama, kekasih yang sangat aku cintai. Dahulu aku berharap bisa menikah dengan mu.. "


" Ternyata Kekasih yang ku cintai itu kini malah menjabat sebagai kekasih orang lain "


Huh, jadi mungkinlah ini akhirnya.
Bukannya kau yang bilang, takkan ada lagi lelaki setelah aku !
Mana ?
Lantas mana pembuktiannya ?



My biggest mistake was to trust your promise !!!
Suck !!!


Dan tinggallah kini kenangan itu, menyesali hidup sendiri.


Aku pergi membawa kata - katanya yang masih teringat lekat di otakku.


 " Sa menyesal ketemu kau kak !! " 
 " Ah, kau dari dulu begitu " 
 " Sa cape sama kau kak " 
 " Sa mo muntah liat kau kak "


Betapa rendah harga diri seorang manusia yang kebetulan itu adalah diriku sendiri. 
Sampai saat ini, 8 September 2011, kau masih sering menghubungiku. Ujung - ujungnya sudah jelas, kau menghubungi ku di saat kau butuh sesuatu, saat kau sakit atau saat kau sedang kesepian, Nah, lalu setelah semua berlalu, kau kembali melupakan ku. Sekiranya kata - kata itu benar, Habis Manis, Sepah Di buang.
Memang ada waktu  waktu tertentu, saat manusia tidak bisa menjadi majikan atas dirinya sendiri.
Kini, Bagaimanakan ini harus di nilai ?
Karunia kah ?

atau Kutukan ?
Bila orang tak dapat membebaskan diri dari waktu yang 3 dimensi, dulu, kini dan nanti.
Dulu kita pernah bermimpi, merencanakan masa depan yang bahagia, masa depan tanpa ada perpisahan macam ini. Ah, betapa indah kadang kenangan itu, kalau saja kau tidak memilih menghancurkanku.


 Love is a lie, kekasihku & why that ? ...
Kau Kenangan ku !!!


Selepas bersama mu, saya belajar untuk tidak sentimentil terhadap keadaan. Namun tetap saja, saya gagal & merasa putus asa.
Hal terberat adalah menyadari bahwa kau bukan milikku lagi.


" Semoga Kau Bahagia^^ "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komen Dulu Gan^^